Penulis : Lala
Purwono dkk
Editor : Herlina P.
Dewi
Penerbit : Stiletto
Book
Terbit : Juni 2013
Tebal : 168 halaman
ISBN :
978-602-7572-15-7
Setiap perjalanan menyimpan cerita : kepedihan, kekecewaan, kehangatan,
ataupun kebahagiaan. Begitulah kisah-kisah yang terangkum dalam buku ini. Mereka
meninggalkan rumah untuk mencari kepastian, mencari cinta, menemukan jati diri,
atau bahkan untuk kabur dari hiruk-pikuknya hidup.
Beberapa perempuan menempuh jarak dan wakttu, demi cinta. Di sudut
Jakarta, Lina harus menabung keberanian untuk kembail pulang dengan sekoper
kesedihan. Sementara Clara menemukan dirinya kembali ke negeri antah-berantah. Perempuan
lainnya sibuk membuang masa lalu dan mulai mengoleksi kepingan-kepingan masa
depan.
Kisah-kisah dalam buku ini akan mengantarkanmu menjelajah waktu daan
menelusuri kenangan, karena setiap perjalanan menyimpan cerita.
-------Ladies’ Journey-------
13 Rute Perjalanan yang
berbeda-beda. Selain tempat, mereka juga mempunya tujuan tersendiri untuk melakukan
perjalanan itu, cinta, mimpi, kenangan, ataupun kebenaran.
Ibu di Hatiku, Nimas Aksan.
Eliana yang harus menerima takdir bahwa ternyata selama ini ia tidaklah bersama
dengan ibu kandungnya. Sebelum menikah, ia memutuskan untuk mencaritahu
kebenaran itu. Benarkah artis terkenal itu adalah Ibunya?
Asing, Theresia Anik. Tempat asing,
dipenuhi orang yang asing. Tidak semuanya buruk dengan hal-hal yang baru. Jika kau
membiasakan diri maka sebenarnya semua yang asing tidaklah harus dihindari. Karena
terkadang orang terdekatlah yang tak jauh berbahaya.
Cinta Berhenti di Sini, Triani
Retno A. Tidak ada yang salah dengan Keana yang mengharapkan cintanya terlalu
besar, itu sah-sah saja. Tapi, jika itu akan membuang banyak hal indah dari
hidupmu, lupakan dia dan jalani hidupmu dengan baik.
Bali Selalu Punya Cerita, Mpok
Mercy Sitanggang. Cinta itu simple, terkadang orang yang membuatnya jadi ribet.
Nadia yang memburu Robi hingga harus terbang ke Bali dengan pikiran bahwa ia
akan memenangkan hati priaa itu. Nyatanya, Bali punya cerita cinta tersendiri
untuknya, pahit dan manis, datang dan pergi begitu saja.
Zelmania, Tikah Kumala. Sulit memang
jika kita terlalu banyak memendam kesakitan begitu banyak, dan lama. Akibatnya,
ada banyak hal yang menghantui pikiranmu, menguasai dirimu melakukan hal yang
sebenarnya tidak kau ingin. Bahkan sebenarnya ia lebih berkuasa dari dirimu
jika kau tidak bisa mengendalikannya, dan kau akan hancur, seperti yang ia
inginkan.
Jodoh dari Hongkong, Judith
Hutapea. Rizki. Ayam Penyet. Ungu. Dan Hongkong. Kisah cinta yang romantis
dengan adanya banyak kesamaan yang tercipta antara Rizki dan Sylvie. Tapi,
benarkah cinta seperti itu nyata?
Perjalanan Kenangan, Eva Sri
Rahayu. Yang kamu cintai itu bukan
orangnya, tapi kenangan manis yang tercipta bersamanya. “Apa salah jika kita punya
kenangan sama Mantan?” tidak untuk Erry, ia melepas kenangannya dan memilih
menjadi Pria tanpa Kenangan untuk
Ovie.
I am Leaving, Lala Purwono. Love’s
a gamble; you may win, but oftentimes we lose. Cinta itu menghanyutkan, bahkan
membuat kita buta. Lupa akan semua hal yang mestinya tidak dilakukan, lelaki
itu telah menghancurkan hidup seorang Lina. Satu cinta yang tidak akan pernah
pergi meninggalkan Lina, cinta seorang ibu pada anak perempuannya.
Life is about Choices, Icha Ayu. “Kamu
tidak akan membuat orang-orang disekelilingmu bahagia kalau kamu tidak merasa
nyaman dengan hidupmu sendiri. Jadi, bukan egois namanya kalau kamu memilih
jalan hidup yang kamu inginkan.” Ujar Natacha pada Katia yang kini merasa telah
menemukan jawaban atas kebimbangan yang menghantui pikirannya selama ini. Hidup
itu memanglah pilihan, bahkan terkadang memiliki nilai yang sama –50/50—jadi,
sulit untuk menentukan mana yang benar atau salah. Jalani saja, selama kamu
masih merasa nyamn lakukan, dan tinggalkan jika kamu merasa terbebani.
Pulang untuk Cinta, Ririe
Rengganis. Cinta dan Jogja. Meninggalkan begitu banyak kenangan pahit, karena
kehadiran seorang lelaki yang dengan begitu mudahnya mengumbar kata cinta pada
setiap perempuan yang ia cintai. Cinta itu butuh kesabaran, perlu waktu untuk
mempelajarinya dengan baik, agar kau tidak salah mencintai orang.
My Vegas (Un)wedding, ayauska
Vonita. Lucky. Hidup di negeri orang memang harus bersiap-siap menerima resiko.
Menikah dengan seorang model tampan tanpa restu orangtua. Itu akan berakibat
buruk. Apalagi jika belum mengenal dengan baik pasangan dan menjalani kehidupan
dengan jarak yang memisahkan.
Aku Pasti Kembali, Lygia
Pecanduhujan. Hidup memang tak pernah bisa tertebak bagaimana awal dan
akhirnya, selain sebagai sebuah fase panjang yang harus kita lalui sebagaimana
mestinya. Rainy dan Raja. Pikiran negative dan kecurigaan itulah musuh utama
yang mestinya dihindari oleh Rainy jikalau ia tidak ingin menyesal karena telah
sempat memutuskan pergi membuat sebuah kenangan.
Niki Kopitiam, Widyia Ros. Lisa—Malang—Ardi.
Pertemuan yang telah dinantikan selama ini, tidakkah sia-sia? Tindakan berani
yang mereka ambil, harus terbayar sendiri dengan kesakitan yang begitu mendalam
untuk Lisa. Harapannya musnah, ketika ia harus menerima kenyataan akan
kehilangan dua orang sekaligus dari sisinya.
****
Ladies’ Journey, sebuah buku
kumpulan cerita pendek. Penuh kisah-kisah yang menyimpan banyak makna disetiap
perjalanan. Dalam sebuah perjalanan memang terkadang memberikan kita jawaban
atas sebuah pertanyaan yang terus menggelayuti hati dan pikiran.
Life is about Choices dan Aku Pasti
Kembali, dua judul cerpen yang sangat menarik untukku.
Aku sangat menyukai buku kumpulan
cerpen, karena di sana aku bisa menemukan begitu banyak kisah yang mempunyai makna
tersendiri. Sayangnya di buku terbitan Stiletto Book ini, ada kekurangan yang
aku temui, halaman 96 “Sebut saya naïf untuk menerima -- Bima” diantara kata
menerima dan Bima mestinya hanya terpaut satu spasi tapi sepertinya tertekan
tombol enter. Di halaman 143 “terasa semanisgula-gula” harusnya ada spasi di
antara semanis dan gula.
Buku ini telah sukses membuatku
sedikit mengenang masa laluku, apalagi saat-saat aku dalam perjalanan liburan
atau bahkan pelarian. Dan, kenapa harus Bandung, Jogja, Surabaya, Seminyak? Adakah kisah tersendiri dibalik nama kota-kota itu untuk setiap penulisnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar