Kamis, 02 Juli 2015

Penulis Juga Manusia!!

Penulis Juga Manusia!!



  
Oke, seperti kita ketahui salah satu lagunya Serius Band adalah Rocker Juga Manusia. Ya, rocker memanglah manusia. Tapi tidak bisakah penulis juga dianggap manusia, “Manusia Biasa”. Iya, seperti manusia biasa lainnya. Seorang penulis juga bisa saja melakukan kesalahan sekecil apapun itu, namanya juga manusia kan. Suka khilaf, tanpa sengaja melakukan kesalahan yang tak terpantau oleh dirinya sendiri.
 

Namun, sekecil apapun itu. Bagi seorang penulis, kesalahan tetaplah kesalahan. Dan itu akan berimbas pada langkah selanjutnya yang akan ditempuh sang penulis. Seperti yang kulakukan saat ini, kesalahan yang ku perbuat adalah salah mengetik saat memberikan informasi alamat email untuk pengiriman naskah salah satu event yang ku adakan. Tadinya aku mengetik alamat emailku yang berakhir dengan @yahoo.co.id tapi nyatanya setelah ku cek aku salah, emailku yang sebenarnya adalah @yahoo.com.

Apa yang terjadi padaku ketika aku menyadarinya dan berusaha mengklarifikasi semuanya agar tidak terjadi kesalahan yang fatal? 

Segera ku memberikan info pemberitahuan atas kesalahanku yang tidak teliti pada hal yang menurut kasat mata itu hanyalah kesalahan biasa. Tapi secara materi, waktu dan lain halnya. Ini adalah masalah yang sangat penting! Terlebih karena aku adalah Penanggung Jawab acara event tersebut, jadi aku harusnya lebih teliti. Dan respon balasan dari sang penyelenggara event “Ntar Saya Buatin Buku Jadi PJ yang Baik”. SKAK MAT!!



 

Entah kenapa kalimat itu menusuk tepat di hatiku, membuat jantungku berdetak lebih kencang. Ini adalah tolak ukur perkembangan impianku untuk menjadi seorang penulis. Seberapa profesionalnya diriku agar bisa dihormati di dunia tulis-menulis ini. Jika baru diawal langkah saja aku sudah membuat kesalahan seperti ini, sulit untuk mendapat kesempatan lagi jika hasilnya jauh lebih buruk lagi.

So, buat kalian yang berpikir menulis itu GAMPANG!! Mestinya ditarik lagi deh ucapan kalian. Oke, menulis itu memang gampang dan ada banyak caranya. Entah itu menulis secara langsung pakai alat tulis atau melalui keyboard untuk mengetik. Tapi tahukah kamu, menulis bukan hanya sekedar menggerakkan tangan untuk menyusun huruf demi huruf menjadi satu kesatuan kata, kalimat, paragraph bahkan halaman. Tapi menulis itu butuh banyak hal, hal yang tidak semua orang memilikinya dengan baik.



Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh penulis, apalagi jika penulis itu tidak hanya sekedar menulis untuk kepuasan dirinya sendiri melainkan untuk diterbitkan menjadi sebuah buku. Lalu kemampuan yang harus dimiliki tidaklah hanya kekuatan kalian dalam menulis dalam waktu lama. Tapi ada banyak point penting lainnya, di antara lainnya; Penyusunan Kata, Kalimat, dan Paragraph, Gaya Bahasa, Pengembangan Ide, Penekanan Karakter, Penggunaan Tanda Baca bahkan sampai pada akhir dalam Penentuan Judul untuk naskah kita. Untuk membuat daya tarik pembaca, penulispun harus mempunyai keahlian atau kelebihan lainnya, mempunyai ciri khas dalam menulis, akan lebih bagus jika di dalam tulisan itu mengandung banyak hal-hal positif bagi para pembaca.



Tidak hanya sampai disitu, setelah merasa penulisan selesai dan baggus. Penulis tak boleh langsung merasa bangga dan ingin memberikan naskah ketikannya itu kepada Penerbit yang diinginkannya. Mestinya penulis melakukan pengecekan ulang, Diusahakan penulis menunjukkan tulisan kebeberapa orang kenalan yang tahu akan dunia penulisan dengan baik, karena itu menjadi penulis harus banyak-banyak bergaul dengan penulis lainnya terutama dengan penulis yang telah berhasil menerbitkan buku-buku bestseller, atau setidaknya bergabung dalam forum/grup para pakar dunia penulisa. Tunjukkan naskah kalian pada mereka, tanya apakah naskah sudah layak untuk masuk ke meja penjurian penerbitan apa belum? Adakah kesalahan dalam penulisan?

Jika tidak ada kesalahan dan dinyatakan berkemungkinan diterima maka segeralah mengirim naskah itu ke penerbit tujuan anda. Tunggu dan bersabarlah untuk mendapat respon dari mereka atas naskah kalian, diterima atau tidaknya. Jika kalian ditolak, usahakan untuk bertanya dimana letak kesalahannya. Walaupun tidak banyak penerbit yang berbaik hati member alasan atas penolakan mereka bahkan memberi saran untuk perbaikan naskah. Karena kita juga tidak bisa langsung main kirim naskah saja. Kita juga harus mempelajari penerbit tujuan kita, naskah seperti apa yang mereka terima, temanya, alur ceritanya, genrenya, apapun itu kita harus detail mengetahuinya agar setidaknya 70% kemungkinan naskah kita diterima dengan baik.

Karena ada satu hal terpenting lainnya yang bisa membuat naskah kamu lebih dipandang oleh sang penerbit, yaitu Identitas diri kamu. Siapa kamu? Apakah kamu penulis yang sedang mencari keberuntungan ataukah kamu memang penulis handal yang telah diketahui banyak orang akan buku-buku yang pernah diterbitkan. Usahakan diri kamu mempunyai nilai lebih untuk dilirik oleh penerbit, buatlah keterangan mengenai dirimu semenarik mungkin dan meyakinkan penerbit untuk menerima naskahmu.

Terpenting lagi jangan pernah lupa berdo’a disetiap kegiatan yang kita jalani. Jika kita telah berusaha, pasrah dan ikhlas. Insya allah kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan.


Jika kamu ditolak oleh satu penerbit, jangan pernah rau uuntuk mencoba keberuntungan pada penerbit lainnya. Untuk awal langkahmu, menjadi seorang penulis yang berhasil menerbitkan buku tak harus diawali dengan penerbit mayor. Kita bisa memulainya dari penerbit indie terlebih dahulu. Jika memang mendapat respon baik dan akhirnya buku kalian diterbitkan dengan respon baik dari para pembaca, bukankah itu menjadi acuan atau nilai plus kalian saat melakukan pengiriman naskah pada penerbit mayor lagi. Dimana kita tidak akan dianggap sebelah mata lagi. Sukses juga tidak mesti harus dimulai dari yang besar dulu. Ingatah pepatah ini “Sakit-sakitlah terlebih dahulu, Bersenang-senang kemudian”.


Menulis itu gampang! Asal kita punya keberanian untuk melewati semua rintangan yang menanti dan mau belajar untuk kemajuan diri kita sendiri. #MulailahMenulis #LiarkanImajinasiMu #HargaiKaryaMuSendiri #JadilahPenulisProfesional 


Hai, Nama penaku adalah UtsuKi. Aku lahir di Palembang, 04 Januari 1991. Hobiku membaca dan menulis. Ingin sekali menulis sebuah naskah untuk diterbitkan, tapi masih harus banyak belajar. Karena itu hobi menulisnya dituangkan dalam bentuk kegiatan meresensi beberapa novel atau buku yang telah di baca. hitung-hitung sambil belajar dari penulis yang telah sukses dengan buku bestsellernya. Untuk mengenalku lebih jauh, bisa dihubungi melalui akun Facebook "Tri Yusuf Ciduk", via Twitter di @LiebeI0503 dan Instagram di @4bluemoon. Salam kenal.