Good Memories,
Seberkas ingatan
yang tak mampu untuk dilenyapkan
Dimanapun dan
dengan siapapun
Takkan pernah bisa
hilang
Karena telah
tersimpan dihati
Penulis : Lia Indra
Andriana
Penerbit : Haru
Terbit : September
2013
Tebal : 336 halaman
ISBN : 978-6027742222
"Tiga bulan lagi, di waktu
dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan
kupon pertemanan."
Saat banyak orang berharap bisa kuliah di luar negeri, Maya malah rela melakukan
apa pun agar bisa meninggalkan Kwanghan University dan kembali bersama
kekasihnya, Alva, di Indonesia. Sayangnya semua tidak semudah itu.
Seakan hidupnya sekarang belum cukup rumit, Maya harus menghadapi Luc,
teman sekelasnya, seorang pria berkebangsaan Prancis yang terang-terangan
menyatakan suka kepadanya.
Luc bahkan tidak keberatan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan
kupon Friendvitation buatan gadis itu.
Ketika kupon Friendvitation yang Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlaku
kuponnya? ataukah Maya akhirnya akan kembali kepada Alva dan melupakan semua
yang terjadi di Korea?
"Inikah cinta? Membuatmu
rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?
-------Good
Memories-------
Maya, mahasiswi asal Indonesia
yang mengencam pendidikan S1-nya di Seoul, Korea Selatan. Bukankah kuliah di
luar negeri seperti Maya adalah mimpi semua anak remaja, terlebih jika itu
adalah Seoul, pusat dari segalanya, fashion, k-pop, k-drama, bahkan banyak
aktor serta penyanyi tampan yang berkeliaran disana. Tapi itu semu tidak
membuat Maya betah tinggal disana, kenapa? Itu karena Alva (bukan Alpha, Betha,
Contingen ya). Alva adalah pacarnya Maya, orang yang membuat Maya selalu ingin
pulang ke Indonesia karena ia tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh. Terlebih
Alva yang sering mengancam Maya jika ia tidak pulang maka hubungan mereka akan
putus.
Disisi lain, Ayah Maya
mengharuskan anaknya untuk tetap bertahan disana dan kembali setelah lulus S1
dengan nilai yang memuaskan. Padahal, nilai Maya tidaklah baik karena ia juga
harus mengulang level 2 di kelas Bahasa Korea. Dan disanalah ia bertemu dengan
Luc, mahasisa asal Perancis yang notabene berwajah tampan dan romantis.
Bersama Luc, Maya menjalankan
misi Good Memories ciptaan adiknya, Rani. Good Memories, mengumpulkan begitu
banyak kenangan Maya saat di Kwangdae, Seoul. Tapi sayangnya, Maya tidak punya
teman. Beruntung Luc mau membantunya karena kartu kupon FriendVitation, dimana
mereka berteman selama tiga bulan dan menjalankan misi tersebut.
Lalu akankah Maya bertahan
memperjuangkan kuliahnya di Kwanghan University? Ataukah dia nekad bekerja
paruh waktu demi mendapatkan uang karena ATMnya diblokir untuk bisa membeli
tiket dan kembali ke Indonesia (Alva)? Bagaimana hubungannya dengan Luc?
****
“Pada umumnya, wanita akan takluk pada pujian.”
Good Memories, merupakan seri Hi! Kwangdae pertama dan buku kedua karya kak Lia yang kubaca setelah Seoulmate is You. Itupun karena aku tertarik dengan covernya, settingnya dan Luc!
Alur. Aku tidak suka dengan cerita ini yang membahas tentang kegalauan
Maya karena dihadapi dua pilihan antara Ayahnya atau Alva. Hello? Tidak habis
pikir bagaimana bisa Maya mempertahankan cowok b*rengsek seperti Alva itu. Walaupun
sebenarnya ide cerita dinovel ini cukup menarik, konfliknya juga ringan. Santai
bacanya. Cuma sedikit terbawa emosi kalau sudah bahas Alva.
Tokoh. Sukses buat kak Lia yang berhasil buat aku benci banget sama
yang namanya Alva, meskipun Maya sering ngomong kalau dia itu baik tapi sorry
cinta tidak membuatku buta. Maya juga super unik, ngak heran kalau Luc bisa
tertarik sama dia. Beruntung Maya, bisa kenal Luc dan menjalankan
friendvitation bersamanya membuat good memories ^^
Cover. Ya, ngak bisa dipungkiri kalau memang semua buku terbitan Haru
mampu menarik perhatian para readers hanya dengan sekali melihat (cinta pada
pandangan pertama). Termasuk Good Memories, simple.
Recommend buat kalian-kalian yang memang sudah nge-fans sama kak Lia dengan karya-karyanya yang apik. Terutama yang suka sama novel settingnya di korea. Tapi kalau romancenya ngak terlalu ya, bukan seperti k-drama yang biasanya hidup di novel terjemahan Penerbit Haru asal negeri gingseng itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar