Penulis : Indah Hanaco
Editor : Irna Permanasari
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2015
Tebal : 256 halaman
ISBN : 978-602-03-1592-8
Monster!
Bagi Amara, monster itu bernama Marcello. Monster dengan kenangan-kenangan buruk. Cowok. Sahabat. Gaun. Pemerkosaan. Rumah sakit. Amara tidak lagi menginginkan hal-hal itu hadir di hidupnya.
Bagi Amara, monster itu bernama Marcello. Monster dengan kenangan-kenangan buruk. Cowok. Sahabat. Gaun. Pemerkosaan. Rumah sakit. Amara tidak lagi menginginkan hal-hal itu hadir di hidupnya.
Seakan takdir belum puas mengolok-olok Amara, monster itu tiba-tiba muncul mengganggu hubungannya dengan Ji Hwan. Tepat ketika dia berusaha membuka hati.
Apa yang harus Amara lakukan?
-------Heartling-------
Amara Kameli yang kini kembali ke
bangku kuliah setelah mengambil cuti selama satu tahun berusaha mencoba untuk
bersosialisasi dengan dunia luar lagi. Kenangan masa lalunya yang buruk,
membuatnya menjadi trauma pada cowok,
pemerkosaan, dan rumah sakit.
Marcello, pria monster yang
membuat Amara menjadi trauma pada itu semua. Ia berharap tidak akan pernah
bertemu lagi dengan pria itu. Tapi sayangnya, setelah sekian lama dan akhirnya
Amara bisa membuka hatinya sehingga menyukai Ji Hwan -sepupu Brisha, teman lama
Amara- pria itu, si Monster yang pernah melakukan pemerkosaan terhadap dirinya
itu muncul kembali.
Lalu, bagaimana dengan kehidupan
Amara selanjutnya? Apakah Amara tidak bisa berlari dari masa lalunya yang
kelam? Bagaimana hubungannya dengan Ji Hwan? Mungkinkah Brisha, Sophie dan Ji
Hwan bisa membantu Amara untuk move on?
****
Heartling, salah satu novel terbaru dari
Indah Hanaco. Membahas tentang ‘Trauma’ dan ‘Move On’. Indah Hanaco cukup
berani untuk mengambil ide cerita itu. Dengan tema kenangan masa lalu yang
mencekam. Memiliki nilai lebih. Meskipun novel ini tidak bisa mengurangi tingkat
pemerkosaan di negeri ini tapi setidaknya, novel ini mampu menyadarkan kita,
yang mungkin bisa saja berperan sebagai seseorang yang tinggal atau berada
di sekitar korban-orang yang memiliki
trauma akan pemerkosaan-kita bisa ikut berperan membantu mereka untuk bangkit
lagi.
Mempunyai kenangan buruk
memanglah sangat sulit untuk dihadapi, terlebih lagi jika mereka tidak memiliki
orang-orang terdekat yang akan menjaga dan membantu mereka untuk move on. Kehadiran kita sangatlah
dibutuhkan, meskipun tidak 100% bisa membuat mereka melupakan masa lalu itu,
setidaknya mereka bisa terhibur dan merasa aman jika ada orang yang peduli
berada disekitarnya.
Novel ini juga membuat pertanyaan
yang selama ini terpendam dalam pikiranku kembali muncul ‘Apa yang seharusnya dilakukan
untuk si Pelaku?’ Apakah hukuman mati, pengasingan atau hanya dipenjara saja?
Hukuman yang bisa membantu korban untuk tidak kembali terhanyut akan kenangan
buruknya, ketika ia harus tanpa sengaja bertemu lagi dengan si Pelaku.
Kekurangan dari novel ini hanya pada
kesalahan dalam pengetikan. Selain pada tulisan seperti kata ‘mosnter’, ‘tidaktidak’
dan beberapa kata lainnya yang tidak sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar