Rabu, 28 Oktober 2015

‘Surat Ini Diikutkan di Giveaway Dae-Ho’s Delivery Service PSA3’



Assalamu'alaikum, Mu. Sorry I'm sending this letter for you. I just wanted to reveal all the truth about our relationship. Abi. He's not my boyfriend. During that time, I lie. But I don't intend to did it all. You know, it's hard for me to accept the fact that there was a man from Pakistan said that he loves me only in so short a time. And that too through facebook. The point is that I can't believe in you. How can I know the real you? How do you feel? Because we didn't know each other well.

I'm learning so many things from you. When you saw my pictures, you said I was beautiful, especially when I smile. I never forget to smile after that. You always remind me not to forget to pray. You're working as soldiers made me proud of you. You will protect me, right? ^^ I'm increasingly convinced that you are my true love.

After 5 years, how you still care about me even though I had boyfriend. So, I said I'm ended with Abi. You cheer me up, even pray that I can get the better of him. i want you repeat this question "Do you love me? Will you be my girlfriend?" Because at that moment I will be answering yes. Turns out it takes a long time, but I don't care because you really asked me. And I accept it.

I'm very happy when you said that you're going to Indonesia, met with my parents. At that time also I was all true to my parents that I've had a boyfriend. But lightning on a sunny day it has eliminated my smile. When they reject you. I hate them. May be they didn’t want to saw me happy? I want to tell you that problem, but I'm afraid you're going to leave me. I keep trying to convince my parents. I want them to give you one chance. We love each other because of Allah.

But, when they're already agreeing my wishes. You leave a message to me. A message that simply states that you can't continue our relationship. Why? You didn't reply my message. I was devastated. Maybe you think I love you since we became soulmate. You're wrong, I loved you from the beginning. But I'm very confident you. I was confused by my feelings. I really want to be mad at you. But I can't, I just kept on crying. Why are you toying with me. I was embarrassed. I was ashamed of with my parents.

I had left my cell phone number in your message, I hope you call me. At least for the first and last time, I want to hear your voice directly, is it true that there is no doubt there. Is it true you've sure about it. I want you to apologize to my parents. I'm so waiting for that. Thank’s for your kindness. Bye.

Selasa, 27 Oktober 2015

Review Wishing Her To Die by Jung Soo Hyun


Penulis : Jung Soo Hyun
Penerjemah : Anggi Mahasanghika
Penyunting : NyiBlo
Penerbit : Haru
Terbit : Maret 2014
Tebal : 408 halaman
ISBN : 978-602-77742-30-7



Kepada Lee Min-ah
Salam kenal. Aku Yoon Jae-hee. Meski sulit dipercaya, sekarang aku ada dalam tubuhmu.

Jae-hee
Nasibku sungguh sial: pacarku meninggalkanku, aku tidak lulus audisi musical, ditambah lagi aku mati ditabrak truk.
Tapi aku mendapat kesempatan untuk merasuki tubuh orang lain meskipun hanya sehari, dan aku mengambil kesempatan itu.
Boleh, kan? Hanya satu hari saja.

Min-ah
Orang pikir aku memiliki segalanya: karier sebagai pengacara di firma hokum raksasa Korea, kecantikan, dan kekayaan. Tapi, aku masih terikat dengan masa laluku. Aku harus menyelidiki semuanya sampai tuntas.
Namun, kenapa aku mebuang waktu mengikuti audisi musical yang bahkan tak bisa kuingat? Ke mana ingatanku selama beberapa jam itu? Jae-hee? Siapa Jae-hee?
Kenapa sepertinya dia menginginkan tubuhku selamanya?

-------Wishing Her To Die-------

Yoon Jae-hee, seorang wanita yang sangat ingin menjadi artis drama musical ini harus menerima kenyataan pahit yang menimpa dirinya. Setelah ia ditolak dalam audisi drama musical karena penampilannya yang kurang menarik, meskipun ia memiliki suara yang merdu tapi itu tidaklah membantu. Niat baiknya yang ingin menolong nyawa anak kecil, malah harus membuatnya kini dalam keadaan koma. Arwahnya pun gentayangan.

Tiba-tiba terdengar suara yang membisikkan sesuatu hal yang menarik untuk Jae-hee, dimana ia mempunyai kesempatan untuk bisa hidup kembali. Meskipun hanya satu hari saja, tapi Jae-hee tidak ingin melepaskan kesempatan emas itu. Tiba saat itu, ia melihat seorang wanita yang cukup menarik perhatiannya—Lee Min-ah yang ternyata adalah seorang pengacara handal yang memiliki wajah nan cantik rupawan membuat Jae-hee tanpa perlu berpikir dua kali lagi langsung merasuki tubuh Min-ah saat itu juga.

Apa yang akan terjadi pada hidup Min-ah dan Jae-hee selanjutnya? Apakah Min-ah menyadari bahwa di dalam tubuhnya kini telah ada jiwa lain yang merasukinya? Mungkinkah waktu satu hari sudah cukup bagi Jae-hee menikmati hari-hari terakhirnya? Apa yang akan dilakukan Jae-hee selama waktu 24 jam yang ia miliki itu?

****

Kau harus memilih.
Hidup seperti kembang api tetapi singkat…
Atau kehidupan yang membosankan tetapi lama…

Pilihan yang sulit, tidak adakah pilihan dimana bisa hidup seperti kembang abi dan lama? Karena aku akan memilih itu.

Lalu bagaimana dengan pilihan berikutnya? Dimana saat kau harus menerima kenyataan bahwa hidupmu akan segera berakhir, sebelum kau bisa mewujudka mimpimu… apa kau akan memilih untuk menerima tawaran memasuki raga orang lain dalam waktu 24 jam, atau kau akan memilih untuk membiarkan ruh mu gentayangan dengan kondisimu yang sedang koma.

Aku akan memilih tidak menerimanya, kenapa? Karena aku takut jika nanti saat aku merasuki tubuh orang lain, aku akan melakukan hla buruk padanya. Aku tidak bisa membiarkan orang lain hidupnya menderita karena aku.

“Orang yang bisa memercayai hal yang tidak masuk akal hanyalah orang yang pernah mengalaminya secara langsung.”

Mungkin karena inilah, Jae-hee memilih untuk merasuki tubuh Min-ah. Karena Jae-hee tengah merasakan betapa tidak enaknya ketika jiwanya melayang, oleh sebab itu tanpa memikirkan kembali resiko apa yang akan terjadi nanti setelahnya. Dan benar nyatanya, Jae-hee tidak bisa meninggalkan tubuh Min-ah, ia tidak sanggup untuk pergi.

Sikap egois Jae-hee ini membuat cerita ini semakin menarik. Apalagi dengan ketidaksinambungan antara kepribadian Jae-hee dan Min-ah membuat orang-orang yang dekat dengan Min-ah menjadi sedikit aneh dengan perubahan sikapnya yang secara mendadak itu. Terutama, Geun-woo—pengusaha tampan yang telah lama menaruh hati pada Min-ah namun selalu diabaikan ini, cukup terkejut melihat perubahan sikap wanita yang awalnya sealu acuh padanya malah menjadi agresif.

Dengan mengambil genre misteri dan fantasi, jalan cerita novel ini semakin seru sampai pada endingnyaa, dimana aku selalu saja penasaran antara Jae-hee dan Min-ah, siapakah yang akhirnya akan memenangkan tubuh Min-ah? Diselipkan dengan kisah-kisah romantis membuatku tambah jatuh cinta sama novel ini.

Alur ceritanya yang maju mundur dan diiringi dengan sudut pandang orang ketiga, membuat aku jadi tidak merasa kesusahan saat menikmati novel ini. Terjemahannya juga mudah untuk dimengerti, tidak membosankan mmelihat jumlah halamannya yang cukup tebal. Apalagi jumlah karakternya yang tidak terlalu banyak dengan mendapatkan porsi yang pas disetiap tokoh, jadi nilai plus sendiri untuk Jung Soo Hyun yang berhasil membuatku terpukau akan hasil karyanya yang pertama ku baca ini.

Salut buat haru, yang lagi-lagi menyajikan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Membuatku tidak pernah bosan menunggu kehadiran buku terbitan mereka yang selanjutnya. Cover-covernya juga selalu saja mempunyai daya tarik yang begitu besar, hingga mampu menarik perhatian jutaan mata pengunjung toko buku. Hehe… Buku ini aku rekomendasikan untuk mereka pecinta buku haru dan yang menyukai buku bergenre misteri.



Senin, 26 Oktober 2015

Review Gus by Dian Nafi




Penulis : Dian Nafi
Editor : Khanifah
Desain Sampul : Irfan Fahmi
Penerbit : Kakilangit Kencana
Terbit : Desember 2014
Tebal : 198 halaman
ISBN : 978-602-8556-37-8


Mafazi, Gus di sebuah pesantren yang digadang-gadangkan sebagai calon pemimpin pesantren, sama sekali tidak berambisi untuk memegang tampuk kepemimpinan. Ia sebisa mungkin berupaya untuk tak sering-sering berada di pesantren dan menggunakan waktu kuliahnya sebagai alasan untuk melarikan diri.

Sama sekali tak pernah ia bayangkan, tiba-tiba Umminya sakit dan meninggal. Lalu Mafazi dihadapkan pada pilihan yang tak ia sukai; mau tidak mau ia harus bertanggugjawab atas posisinya sebagai anak laki-laki satu-satunya. Satu per satu, masalah datang menghampirinya; Abahnya yang menikah lagi serta datangnya seorang putra dari istri Abahnya yang mengancam kedudukannya sebagai “pangeran” di pesantren itu. Mafazi pun cemburu, apalagi ternyata Harun, putra tiri Abahnya itu tak hanya cakap tetapi juga memiliki pengetahuan agama yang mumpuni dan berpotensi menjadi pesaingnya sebagai putra mahkota dan pesaing dalam memperebutkan hati seorang gadis.

-------Gus-------

Mafazi, gus yang merupakan calon penerus bagi orangtuanya untuk memimpin pesantren yang telah  mereka dirikan sejak beberapa tahun yang lalu. Mafazi yang diharapkan bisa menjadi seorang pemimpin yang baik, seorang kyai yang bisa menjadi panutan. Tapi sayangnya Mafazi tidak tertarik untuk semua itu, ia lebih memilih hidup menjadi seorang mahasiswa biasa yang ingin lulus dengan hasil yang memuaskan agar nanti bisa mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan pula.

Namun sayangnya, sejak terjadinya insiden kebakaran di pesantren yang menghanguskan sebagian pondok disana, membuat para penghuni pesantren sekaligus keluarga Mafazi yang ikut tinggal disana jadi kalang kabut. Terlebih beberapa hari kemudian sang Ummi akhirnya meninggal dunia. Membuat Mafazi semakin terpuruk dan ragu untuk memilih jalan yang benar, meneruskan mimpi sang Ummi yang menginginkan Mafazi jadi Kyai atau melanjutkan kuliah dan mimpinya.

Belum sudah Mafazi dengan pilihan itu, ia dirundung masalah baru lagi, Abi yang tiba-tiba mengajukan permohonan agar ia diizinkan untuk menikah lagi, membuat risau Mafazi dan kedua kakak perempuannya. Karena mereka berpikir Abi tidak sayang sama Ummi karena beliau memilih untuk menikah lagi. butuh waktu lama akhirnya pernikahan pun berlangsung, Ummi baru mereka kini telah tinggal bersama mereka di pesantren, diikuti dengan putra lelaki satu-satunya yang bernama Harun. Dikenyataan pahit bagi Mafazi, karena kini ia merasa Abi lebih sayang pada saudara tirinya itu, terlebih karena dia juga memiliki wajah yang tampan, akhlak yang mulia, dan ilmu yang mendalami bahkan dibidang keagamaan. Bahkan juga sering membantu mengurusi pesantren. Membuat Mafazi risih akan kehadirannya. Apakah Mafazi menerima kehadiran Harun dengan baik? Apa dia akan membiarkan saudara tirinya itu merebut semuanya dari dirinya begitu saja, kasih sayang orang terdekatnya, bahkan posisinya sebagai calon penerus pesantren keluarganya?

****

 “Betapa tuhan suka bercanda. Kehidupan ini. Kematian ini. Secepat kilat ditebasnya pemikiran untuk menggugat atau mencibiri TUhan atas candaNya yang membuatnya masygul sekejap.”

Setiap manusia pasti pernah dihadapi masalah dalam hidupnya, terutama harus dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama memiliki pengaruh besar untuk kehidupannya nanti. Sulit untuk memilih satu diantara mereka, apalagi jika salah satu pilihan itu diajukan oleh orangtua yang pastinya telah berpikir matang akan kebaikan hidup anaknya. Seperti itulah kegundahan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui tokoh Mafazi.

Suasana kental pesantren yang selama ini jauh dari bayanganku, terasa begitu nyata saat membaca buku ini. Bahkan aku bisa membayangkan dengan begitu jelas posisi-posisi dan sudut-sudut bangunan pesantren. Kebiasaan para santri yang terus mereka lakoni setiap hari, mulai dari sholat berjamaah, mengaji bersama, membersihkan pesantren dan banyak hal lainnya yang mereka lakukan di pesantren.

Nuansa islaminya juga begitu terasa, banyak meninggalkan pesan-pesan yang bermakna mendalam. Namun sayang, menurutku menjelang akhir buku nuansa keagamaannya tidak begitu kental lagi seperti saat diawal-awal cerita.

Karakter para tokohnya juga begitu kuat, mereka mendapatkan porsi yang sepadan. bahkan sosok sang Ummi yang dikisahkan meninggal dunia di awal cerita masih terasa kehadirannya dikala penulis menceritakan masa lalu berdirinya pesantren, kita juga bisa membayangkan betapa gigihnya usaha beliau untuk membangun pesantren itu.

Secara keseluruhan saya suka buku ini. Memberitahukan saya banyak hal tentang kehidupan pesantren, memberikan beberapa pesan-pesan moral yang bijak, serta mampu membuat saya terbawa suasana terlebih ketika meninggalnya Ummi, tak henti-hentinya saya mengalirkan air mata, tak sanggup rasanya membayangkan bagaimana nanti jika ibu saya juga meninggal? Semua adalah rahasia Tuhan.

Sukses untuk Mba Dian Nafi, ditunggu karyanya yang selanjutnya.

Review When The Star Falls by Andry Setiawan




Penulis : Andry Setiawan
Penerbit : Haru
Terbit : Oktober, 2015
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-602-7742-58-1


Tahu, tidak bintang itu cahaya masa lalu?
Bintang itu, adalalh orang yang mati yang meninggalkan seseorang yang ia cintai di bumi

Lynn, boleh kan aku mengingatkanmu sekali lagi tentang kita?
Tentang bagaimana kita bertemu.
Juga tentang bagaimana kita bertengkar dan berbaikan.
Lalu tentang ciuman pertama kita, dan juga tentang perjalanan kita selama ini.

Aku hanya berharap, besok kau tidak melupakannya lagi.
Karena itu, aku tulis semuanya di buku ini.
Agar saat kau lupa, kau bisa membukanya lagi dan membacanya.
Tentang kita.

Sampai salah satu dari kita menjadi bintang.
Sampai bintang itu jatuh dan menjemput salah satunya.

Bintang terjatuh karena ia mengejar orang yang dicintainya, yang sudah menyusul dirinya.

-------When The Star Falls-------

Samuel, pria yang tengah menginjak usia 21 tahun yang biasa disapa Sam ini, harus menerima kenyataan pahit yang menimpa dirinya. Dimana saat itu, Lynn—kekasihnya yang baru saja tersadar pasca operasi pengangkatan tumor otaknya mengalami amnesia, ia kehilangan ingatan tentang beberapa hal yang sangat berarti baginya, terutama ingatan tentang Sam.

Secara perlahan, Sam membantu Lynn untuk mengingat kembali ingatan tentang dirinya, semua kenangan-kenangan yang mereka lalui bersama satu per satu ia kisahkan kembali pada kekasihnya itu. Meskipun itu cukup sulit, tapi Lynn berusaha keras untuk mengembalikan lagi ingatannya tentang Sam. Tapi sayangnya, ditengah usaha Lynn yang begitu gigih itu. Sam merasa semua akan percuma saja, ia berpikir itu hanya akan menyakiti Lynn saja, jika ia terus memaksa agar ingatan pacarnya itu harus kembali. Terlebih ketika hadirnya sosok Billy dan Leon—teman Lynn yang menurut Sam lebih pantas berada disisi Lynn. Apakah Sam akan benar-benar akan meninggalkan Lynn begitu saja? Apa dia tidak ingin Lynn mengingat kembali masa lalunya bersama Sam?

****

Jika sudah memiliki orang yang dicintai dengan segalanya jiwa dan raga, maka pasti sulit untuk melupakannya begitu saja. Apalagi harus mennggalkannya jika orang yang kita cintai itu sedang mendapat sebuah masalah yang cukup besar. Mestinya dengan penuh cinta dan kesabaran, kita pasti akan selalu berusaha untuk berada disisinya, membantunya dengan segala hal yang bisa kita lakukan sebaik mungkin.




Kurasa itulah semestinya yang dilakukan oleh sepasang kekasih, namun kenyataannya itu tidak terjadi pada Sam dan Lynn. Sam yang seharusnya setia untuk selalu menemani Lynn dalam masa-masa sulitnya untuk mengingat kembali ingatannya yang hilang, dirundung banyak kegalauan ditengah-tengah perjuangannya. Banyak hal yang terus saja membuatnya ragu untuk melakukannya? Apa benra itu harus dilakukan atau tidak?

Dengan sikap Sam seperti itu, menurutku dia adalah pria yang sangat menyebalkan. Sulit untukku membayangkan bagaimana bisa Lynn begitu sangat mencintainya. Orang yang keras kepala, selalu berpikiran negative, penuh keraguan, dan sangat egois. Terlebih ketika cerita mengungkap masa lalu mereka dimana Lynn yang selalu menjaga Sam. Tapi, diluar sikapnya yang mengesalkan itu aku berpikir kalau Sam termasuk dalam kategori orang yang romantis, karena adanya untaian kata yang begitu manis sering ia sampaikan disela cerita yang dramatis ini.

 Ini buku pertama bang Andry yang ku baca sampai habis, walaupun sebenarnya ada punya buku Alone In Other Land juga karyanya bang Andy, kak Lia dan kak Fei. Tapi karena buku itu lebih membahas tentang bagaimana hidup di kota-kota besar yang banyak jadi incaran remaja untuk jadi tempat wisata liburan, Korea, China dan Jepang. Dan di buku itu bang Andry memegang andil kota Jepang. Secara detail aku belum membaca buku itu. Karena lagi fokus baca novel, nanti kalau sudah kubaca akan ku buat resensinya secara detail.

Kembali ke buku When the Star Falls, yang dengan cukup apik ditulis oleh bang Andry dengan segala keunikan yang membuat buku ini beda dengan buku romance terbitan haru lainnya yang kebanyakan hasil dari terjemahan Negara besar asia lainnya. Kenapa aku bilang unik?karena biasanya ketika aku membaca buku dengan unsur romancenya biasanya akan menghadirkan tokoh utamanya wanita yang begitu mencinta kekasihnya yang mempunyai wujud begitu sempurna, tampan, baik, kaya raya dan nilai plus lainnya. Berbeda dengan buku ini, yang diceritakan melalui tokoh utama Sam yang sudah kugambarakan bagiamana sosoknya di awal resensi ini, dan cukup andil menurutku untuk mengimbangi sosok Sam, penulis memberikan tokoh pendamping yang diisi oleh Lynn, yang lebih membantu untuk mendalami makna dari buku ini.

Dan secara keseluruhan aku sangat suka buku ini, benar-benar membuatku hanyut dalam perasaan yang menenggelamku dalam kesedihan, emosiku begitu terasa dipermainkan, twistnya yang menarik, bahkan sampai pada akhir cerita sukses membuatku speechless. Sedikit kekurangan dibuku ini, jalan ceritanya yang menurutku sedikit lambat dan setting tempatnya yang kupikir kurang begitu meyakinkan, mengingat nama para tokoh yang begitu kece sangat diragukan jika latarnya merepukan kota kecil di Jawa Timur. Sisanya adalah nilai lebih dari untuk buku ini, karakter para tokoh yang mengalami peningkatan cukup baik, konfliknya yang aku yakinkan bisa membuat para readers jadi terbawa suasana, bisa ikut merasakan betapa besarnya perasaan cinta mereka satu sama lain. Perjuangan mereka dalam mempertahakan hubungan. 

Covernya… mengingatkanku akan symbol Dreamworks production, hehe.

Review Pssst...! by Dy Lunaly



Penulis : Dy Lunaly
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Oktober 2013
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-6027-975-590


Enggak ada yang salah dengan liburan atau negara ini. Aku yang salah. Salah enggak, sih, nyimpen rahasia dari sahabat sendiri?
-Wira

Ada banyak alasan kenapa aku memilih Belgia, termasuk karena aku akan lebih jujur kepada mereka. Semoga!
-Jiyad

Luksemburg, ada apa di negara kecil ini? Nggak tahu, sih, sama enggak tahunya kalau pilihanku ini akan menjadi bencana. HELP!
-Noura

Aku lebih dari sekadar bahagia ketika merayakan ulang tahun di depan Menara Eiffel. Tapi, Wira merusaknya dengan sempurna! ARGH!
-Adhia

Tiga kesalahan! Memilih tujuan liburan dengan dart, mengubah rencana di detik terakhir, dan yang paling parah, akhirnya aku jujur kepadanya. Eh, itu kesalahan bukan, ya?
-Kalyan


-------Pssst…!-------

Berkisah tentang perjalanan lima sahabat yang melakukan perjalanan mengelilingi kota-kota besar di benua Eropa dengan tujuan sesuai impian masing-masing: Wira yang pergi ke Amsterdam, Jiyad yang pergi ke Belgia, Noura pergi ke Luksemburg, Adhia pergi ke Paris, dan terakhir Kalyan yang berkunjung ke Munich. Namun perjalanan ini bukan hanya bertujuan untuk berliburan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di kota ini, tapi juga sebuah perjalan yang akan mengungkap semua rahasia yang selama ini telah disempat rapat oleh mereka. Kenapa ada rahasia diantara mereka? Apa karena mereka sudah sepakat sebelumnya, bahwa diantara persahabatan mereka berlima, tidak ada yang boleh saling jatuh cinta? karena dengan adanya cinta pasti akan menghancurkan persahabatan mereka. Tapi apakah benar rahasia yang mereka pendam selama ini adalah tentang cinta diam-diam? Lalu siapa saja yang menyimpan perasaan itu? Pada siapa iya jatuh cinta?

****

Sahabat itu memang segalanya, tempat kita curhat berbagi kisah suka duka, nongkrong bareng, belajar bareng, sedih, senang, kesal, benci, tawa, bahagia, semuanya bisa kita rasain bareng sahabat. Cuma satu yang terkadang membuat hubungan dengan itu jadi rengang, yaitu cinta. Memang tidak semua persahabatan jadi hancur kalau sudah ada yang namanya benih-benih cinta muncul diantara mereka. Itu terjadi kalau sahabat kita juga memendam rasa yang sama dengan kita. Bagaimana dengan yang tidak punya perasaan yang sama dengan kita? Atau bagaimana kalau sudah ada perjanjian untuk tidak ada yang namanya cinta-cintaan diantara para sahabat itu. Pasti rasanya beban banget untuk menyimpan sendiri perasaan itu. Lagipula yang namanya cinta dan jodoh, itukan sudah jadi takdir mutlak dari Tuhan dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Siapa tahu ternyata sahabat kita itu adalah jodoh kita. Apa demi sebuah janji kita akan berpaling dari takdir Tuhan?

Dilema inilah yang coba diangkat oleh sang penulis Dy Lunaly dalam bukunya ini. Pssst…! Persahabatan antara tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan yang masing-masing mencoba untuk tidak mengecewakan sahabatnya karena berusaha melanggar perjanjian mereka yang melarang saling jatuh cinta satu sama lain, perasaan yang mungkin akan mengakibatkan persahabatan mereka hancur. Walaupun pada kenyataannya mereka ternyata memendam perasaan itu.

Satu per satu para tokoh di dalam cerita ini mengungkapkan perjalanan mereka sekaligus rahasia yang mereka miliki. Sejujurnya aku tidak bisa mengetahui secara detail seperti apakah mereka berlima ini, karena deskripsi yang diberikan kurang begitu detail tentang kepribadian mereka. Karakternya para tokohnya yang sedikit lemah.

Tapi diluar problem saya dengan buku ini, saya acungkan jempol deh sama kak Dy Lunaly yang berusaha memberikan yang terbaik untuk bukunya kali ini, agar para pembaca bisa mengenal kelima tokoh dimana kelimanya menjadi tokoh utama disetiap cerita mereka. Bisa kan bayangi betapa sulitnya kamu sendirian harus mengekpresikan lima tokoh dalam cerita dengan wujud dan kepribadian sikap yang berbeda-beda, terlebih harus membuat lagi konflik dimana setiap orang memiliki masalahnya masing-masing dan bagaimana caranya untuk memberikan penyelesaian disetiap konflik agar terlihat baik disetiap akhir ceritanya. Dimana kamu harus membuat semuanya jadi perfect tanpa celah sedikitpun. Melalui buku inilah kita bisa melihat perjuangan kak Dy yang menurut saya cukup berhasil.

Selain itu, saya suka dengan cara penulis yang memberikan penggambaran lokasinya cukup menarik. Dimana menurutku settingnya ngak cuma dipakai hanya sekedar sebagai tempat kejadian saja, tapi memang menjadi bagian utama dari cerita ini, meskipun tidak terlalu detail, tapi menurutku sudah pas porsinya karena buku ini juga tidak membahas tentang perjalanan mereka secara detail melainkan inti dari dilakukannya perjalanan itu kan.

Covernya juga sangat menggoda, mengingatkan saya akan impian yang terpendam untuk menikmati sunset dengan menaiki kanal bersama pasangan diiringi music klasik mengarungi sungai Venesia. Oh, so sweet.
Buku ini saya rekomendasikan untuk kalian yang punya sahabat, apalagi yang hatinya lagi kepincut sama sahabatnya sendiri. Itu ngak masalah kok, ngak perlu ragu untuk mengutarakannya. Untuk masalah ditolak apa ngak masalah belakang, yang penting kalian harus jujur sama perasaan sendiri. Buat yang ngak punya sahabat (?) hehe bukunya masih tetap asik loh, menarik, setidaknya bisa membuatmu merasa liburan ke berbagai tempat hanya dengan membuka lembaran buku ini ^^.

Untuk kak Dy, sukses ya. Ini buku pertama karya kak Dy yang ku baca. Tapi sudah berhasil buat saya tertarik untuk baca karya kakak yang lainnya. Semoga kesampain ya…