Judul : Dealova
Penulis : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia
Tebal Halaman : 304 halaman
Terbit Tahun : 2004
Terbit Tahun : 2004
ISBN : 979-22-0760-0
Karra. Cewek tomboi yang jago main
basket ini emang beda.
Rambuknya ngak cepak seperti
kebanyakan cewek tomboi.
Tampangnya manis.
Terus, anaknya nyantai banget.
Tapi kalo udah marah, waaah…bisa
gawat.
Berutung deh jadi cewek seperti
Karra.
Seain punya kakak cowok yang sayang
banget sama dia-namanya Iraz-temen-temen
Iraz juga banyak yang care sama Karra!
Terutama Ibel, cowok jago main gitar
yang seneng sama warna biru.
Bahkan waktu harus kuliah ke luar
negeri, Iraz malah menitipkan Karra pada Ibel.
Selama ini Karra menganggap Ibel
sebagai kakak, jadi dia cuek aja waktu Ibel menunjukkan perhatian.
Karra malah ditaksir Dira, anak baru
di sekolah yang juga jago main basket.
Tampang Dirra yang sok cool tapi
sengak bikin Karra sebel banget sama cowok itu.
Tapi katanya batas anatara cinta dan
benci kan tipis banget. Iya ngak sih?
--------DEALOVA--------
Novel
ini booming banget pas aku lagi di bangku SMP, teman-teman pada heboh semua ngebahas
novel satu ini. Novel teenlit yang pas banget buat anak remaja tahun itu, 2004.
Mengangkat kisah percintaan, cinta segitiga yang menguras air mata. Antara Karra-Ibel-Dira,
perjalanan cinta yang bisa dibilang berat banget. Terlebih saat lagi dalam dilema
cinta segitiga itu Karra hanya sendirian, kedua orangtua dan kakak cowoknya,
Iraz ada di New York.
Novel
ini juga sudah di filmkan loh, pasti sudah pada nonton kan?. Film Dealova itu
meluncur di bioskop pas tahun 2005, dibintangi oleh aktor dan aktris yang juga
merupakan idola para remaja jaman itu, hehe. Ada Ben Joshua sebagai Iraz, Evan
Sanders sebagai Ibel dan Jessica Iskandar sebagai Karra.
Saya senang banget pas tahu kalau novel ini difilmkan, ya walaupun kemaren nontonnya pas sudah ditayangi di tv, hehe. Yang penting saya sudah pernah nonton filmnya! Jujur, aku kecewa sama hasil filmnya. Beda banget sama yang di novel, tapi memang ngak mungkin bisa 100% sama persis seperti yang di novel, tapi ini beda banget! (semoga cuma saya yang merasannya-)Apalagi pas sudah masuk bagian puncak/inti novelnya, beda banget deh pokoknya. Aku yang tadinya cinta mati sama Dira, jadi down pas nonton filmnya, sayang banget kisah Diranya beda, pas Dira meninggal, terus isi suurat Dira buat Kara juga beda. Padahal surat Dira ini yang aku jamin bikin para pembaca novel Dealova banjir airmata.
Karra,
Maaf … Karena selalu membuat kamu marah
Maaf … Karena selalu membuat benci sama aku
Maaf … Atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf … Karena selalu membuat kamu ngalah dalam segala hal
Maaf … Karena aku selalu keras kepala
Maaf … Karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku.
Maaf … Karena aku harus pergi ninggalin kamu.
Terima kasih … Karena akmu telah membuat hari-hariku indah
Terima kasih … Karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
Terima kasih … Karena kamu telah membuat aku memiliki semangat untuk hidup.
Terima kasih … Karena kamu selalu menganggap aku pintar
Terima kasih … Karna kamu membuatku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras.
Terima kasih … Karena akmu memberikan kebahagian terbesar dalam hidupku.
Terima kasih … Karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
Karena telah mengajari aku untuk mendoakan agar orang yang aku cintai bahagia
Karena telah mengubah hidupku yang kosong
Karena telah menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatku mengalah
Karena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggal bisa aku kasih ke kamu
Karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupanku.
Terima kasih … Karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini. ♥
Aku nggak akan kemana- mana …
-Dira-
Maaf … Karena selalu membuat kamu marah
Maaf … Karena selalu membuat benci sama aku
Maaf … Atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf … Karena selalu membuat kamu ngalah dalam segala hal
Maaf … Karena aku selalu keras kepala
Maaf … Karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku.
Maaf … Karena aku harus pergi ninggalin kamu.
Terima kasih … Karena akmu telah membuat hari-hariku indah
Terima kasih … Karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihat
Terima kasih … Karena kamu telah membuat aku memiliki semangat untuk hidup.
Terima kasih … Karena kamu selalu menganggap aku pintar
Terima kasih … Karna kamu membuatku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan keras.
Terima kasih … Karena akmu memberikan kebahagian terbesar dalam hidupku.
Terima kasih … Karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
Karena telah mengajari aku untuk mendoakan agar orang yang aku cintai bahagia
Karena telah mengubah hidupku yang kosong
Karena telah menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatku mengalah
Karena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggal bisa aku kasih ke kamu
Karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupanku.
Terima kasih … Karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini. ♥
Aku nggak akan kemana- mana …
-Dira-
Tuh,
siapa coba cewek yang hatinya ngak miris ngebaca surat seperti itu ini pas
cowoknya sudah meninggal dunia. Pasti bakal nyesal banget deh. Tapi untung ada
Ibel di sisi Karra ^^.
Baca
novel ini, buat aku ngebayangi gimana ya asiknya direbutin cowok. Apalagi kalau
cowoknya seganteng Dira sama Ibel. Aduh, rela deh di poligami, hehe.
Kak Dyan juga nulis novelnya pakai bahasa gaul banget, bahasa yang lagi tren di jaman saya SMP. Jadi nikmati banget pas baca novelnya, ngalir aja gitu. Asik! Bukan Cuma itu saja kok, karakter para tokohnya juga kuat, apalagi ketiga pemeran utamanya. Jalan ceritanya juga, diknikmati banget deh pokoknya. Ngak salah deh kalau novel Dealova ini masih saja jadi inceran para remaja di tahun 2015 ini. Ngak terasa sudah 11 tahun ya ini novel, coba aja kalau dibuat lagi filmnya versi anak remaja gaul tahun sekarang di jamin pasti ludes deh tiketnya. Banyak yang bakalan nonton, para remaja di tahun 2004 pun saya yakin pasti akan ikut nonton lagi filmnya. Hitung-hitung mengenang masa remaja dulu. Pasti seru!
Terima
kasih banget buat kak Dyan yang sudah memnciptakan sebuah novel yang ngena
banget dihati saya. Dan saya jamin, novel ini satu-satunya novel yang isinya
masih tergiang jelas di otak saya. Ibarat buku pelajaran. Pas lagi mau ujian,
semua isinya pasti sudah diluar kepala semua, hehe. Sama seperti novel ini,
setiap titik komanya juga sudah dihapalin (lebay-) hehe.
Oke,
sekali lagi terima kasih buat kak Dian, Good Job!! And Sukses Ya Say ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar